Sabtu, September 27News That Matters

BPBD Tebo Gelar Apel Kesiapan Penanggulangan Karhutla

Hi, KIRKA – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tebo pada Selasa (24/06/2025) menggelar Apel Gelar Pasukan Siaga Darurat menghadapi bencana kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) tahun 2025 yang dilaksanakan di lapangan Ex. Arena MTQ, kantor bupati Tebo.

Komandan Kodim 0416/Bute, Letkol Inf Dedy Pungky Irawanto, S.I.P., M.I.Pol, bertindak sebagai inspektur upacara dan lansung melakukan peninjauan gelar peralatan untuk mengecek kesiapan operasional baik instrumen personel dan materiil.

Apel gelar pasukan ini merupakan langkah awal untuk memastikan kesiap siagaan seluruh unsur yang terlibat dalam penanggulangan Karhutla, baik dari segi personel maupun sarana dan prasarana pendukung.

Dalam pernyataannya, Dandim Bute 0416 menekankan bahwa penguatan kolaborasi lintas sektor sangat penting dilakukan dalam menghadapi ancaman Karhutla yang kerap melanda.

“Kerjasama yang solid menjadi kunci utama pencegahan serta penanganan Karhutla. Kesiapsiagaan seluruh elemen, baik pemerintah daerah, TNI, Polri, serta masyarakat, harus terus dijaga,” katanya.

Dirinya juga mengungkapkan bahwa terdapat tiga faktor yang berkontribusi dalam upaya pengendalian Karhutla. Pertama, kolaborasi lintas sektor yang terpimpin. Jika dulu upaya penanganan berjalan masing-masing, sekarang bergerak dalam satu koordinasi terpimpin. Kedua, upaya pencegahan dengan memberikan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat. Ketiga, meningkatkan partisipasi aktif masyarakat dalam upaya pengendalian Karhutla.

Sementara itu, usai apel siaga Karhutla itu, plt. Kepala BPBD Tebo A. Roni mengatakan apel yang dilakukan tadi merupakan rangkaian dari kegiatan rencana kesiapan penanggulan bencana kebakaran hutan dan lahan sebagai tindaklanjut dari rapat kesiapan sebelumnya.

“Kami tetap koordinasi dengan stackholder tekait baik TNI, Polri, Manggala Agni, perusahaan dan masyarakat, Tagana serta dinas sosial. Penanganan bencana tidak hanya tanggungjawab salah satu stackholder saja,” katanya.

Menurut Roni, berdasarkan pengalaman yang kerap terjadi Karhutla, ada tiga wilayah kecamatan yang menjadi fokus kesiap siagaan di wilayah yang berpotensi cukup tinggi terjadinya Karhutlah dan munculnya hotspot.

Dia menyebutkan wilayah yang berpotensi tinggi dan perlu kesiap siagaan sejak dini ada di kecamatan Sumay, kecamatan Muara Tabir dan kecamatan VII Koto Ilir.

”Ini menjadi fokus kita, jika giat patroli mandiri TRC dilapangan saya sampaikan agar koordinasikan dengan teman – teman Babinsa, Babinkambtibmas termasuk juga masyarakat yang ada disekitar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *